Menggunakan Node.js untuk Back-End Development

dani indra

Membangun Back-End dengan Node.js: Pengantar dan Panduan Dasar

Node.js telah menjadi pilihan populer untuk pengembangan back-end, menyediakan lingkungan JavaScript pada sisi server. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dasar-dasar penggunaan Node.js untuk pengembangan back-end dan bagaimana Anda dapat memulai membangun aplikasi server yang efisien.

Apa itu Node.js?

Node.js adalah platform runtime yang dibangun di atas mesin JavaScript V8 dari Google Chrome. Dirancang untuk mengeksekusi kode JavaScript di server, Node.js memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi back-end yang skalabel dan efisien. Salah satu keunggulan utama Node.js adalah penggunaan asinkron dan non-blokir I/O, yang membuatnya sangat cocok untuk penanganan banyak koneksi secara bersamaan.

Instalasi Node.js

Langkah pertama adalah menginstal Node.js di sistem Anda. Anda dapat mengunduh installer dari situs resmi Node.js (https://nodejs.org/) dan mengikuti panduan instalasinya.

Setelah instalasi selesai, Anda dapat memeriksa versi Node.js dan npm (Node Package Manager) dengan menjalankan perintah berikut di terminal atau command prompt:

node -v
npm -v

Membuat Proyek Node.js

Setelah instalasi, buat direktori proyek Anda dan buka terminal di dalamnya. Jalankan perintah berikut untuk menginisialisasi proyek Node.js:

npm init

Ikuti langkah-langkah yang ditunjukkan dan isi informasi proyek, atau cukup tekan Enter untuk menggunakan nilai default. Ini akan membuat file package.json, yang berisi informasi tentang proyek dan dependensinya.

Pembuatan Server Dasar

Buat file JavaScript (misalnya, server.js) di dalam direktori proyek Anda. Gunakan editor teks favorit Anda untuk membuka file tersebut dan mulai dengan menambahkan kode berikut:

// Import modul HTTP bawaan Node.js
const http = require('http');

// Menentukan fungsi yang akan menangani setiap permintaan
const requestHandler = (request, response) => {
  response.writeHead(200, {'Content-Type': 'text/plain'});
  response.end('Hello, Node.js Server!');
};

// Membuat server dan mendengarkan pada port 3000
const server = http.createServer(requestHandler);
const port = 3000;

server.listen(port, (err) => {
  if (err) {
    return console.log('Error:', err);
  }

  console.log(`Server berjalan di http://localhost:${port}`);
});

Simpan file dan jalankan server dengan perintah:

node server.js

Buka browser dan kunjungi http://localhost:3000. Anda akan melihat pesan “Hello, Node.js Server!” yang dikirimkan oleh server Anda.

Menggunakan Express.js

Express.js adalah framework web yang memudahkan pengembangan aplikasi web dengan Node.js. Instal Express.js sebagai dependensi proyek dengan perintah:

npm install express

Ubah file server.js untuk menggunakan Express:

const express = require('express');
const app = express();
const port = 3000;

// Menangani permintaan GET pada route '/'
app.get('/', (req, res) => {
  res.send('Hello, Express!');
});

// Membuat server Express dan mendengarkan pada port 3000
app.listen(port, () => {
  console.log(`Server Express berjalan di http://localhost:${port}`);
});

Jalankan server dengan perintah node server.js dan kunjungi http://localhost:3000 untuk melihat pesan “Hello, Express!”.

Kesimpulan

Node.js merupakan pilihan yang kuat untuk pengembangan back-end, terutama ketika Anda ingin menggunakan JavaScript di kedua sisi, client dan server. Dengan ekosistem modul npm yang luas dan kerangka kerja seperti Express.js, Anda dapat dengan cepat membangun aplikasi back-end yang responsif dan efisien. Artikel ini hanya memberikan gambaran singkat, namun menjadi dasar untuk memahami cara memulai menggunakan Node.js untuk pengembangan back-end.

Leave a Comment